Rabu, 07 Juli 2010

Apa, sih, Yosakoi itu?

よっちょれよ よっちょれよ よっちょれよっちょれよっちょれよ
(yocchoreyo yocchoreyo yocchoreyocchoreyocchoreyo)


高知の城下へ来てみいや  じんまもばんばもよう踊る

(kōchi no jōka e kitemiiya jinma mo banba mo yō odoru)


鳴子両手に ようおどる

(naruko ryōteni yō odoru)

Konnichiwa~!!!!

Lirik di atas merupakan bagian dari lagu yang berjudul "Yosakoi Naruko Odori" ciptaan Takemasa Eisaku, seorang warga Kouchi, perfektur Kouchi. Lagu ini sering terdengar dalam penampilan Kouchi Yosakoi.

Kali ini Yosabito akan memperkenalkan mengenai Yosakoi!!!

Eiitttssss..... Sebelumnya kita harus kenalan dulu!!!

Hajimemashite, Yosabito desu.

Blog ini merupakan blog khusus mengenai Yosakoi atau Kouchi Yosakoi.

Di sini akan dibahas mengenai Yosakoi di setiap edisinya.

Jadi, bagi teman-teman yang tertarik mengenai budaya Jepang, terutama tariannya, bisa menengok blog ini. Hehehe...

Silakan membaca!!!


Edisi pertama ini berjudul "Apa, sih, Yosakoi itu?".

Dalam edisi ini ada 2 pertanyaan yang akan coba dijawab mengenai Yosakoi, yaitu:

1. Apa, sih, Yosakoi itu?

2. Apa Yosakoi itu sama dengan Yosakoi Soran?

Nah, pertanyaan-pertanyaan itu akan coba dijawab melalui tulisan ini.

Tulisan di bawah ini diambil dari skripsi Verlinton Waldo yang berjudul "Yosakoi Matsuri: Inovasi, Kesinambungan, dan Komersialisasi dalam Budaya" yang dibuat pada tahun 2009-2010.

Tapi nggak semua isi skripsinya akan ditampilin di sini, bisa-bisa ada sidang skripsi di sini.


OK!!!

Ayo kita cari tahu, apa, sih, Yosakoi itu?



Yoyyasaaaaaaaaaa!!!!!


Dalam buku yang berjudul Kochi ken no Rekishi, dikatakan bahwa, “, di antara matsuri (祭り) yang merepresentasikan Kochi, terdapat yosakoi matsuri (よさこい祭り). Matsuri (祭り) ini dimulai pasca Perang Dunia ke-2. Pada tahun 1954, matsuri (祭り) ini dilaksanakan dengan tujuan untuk shokibarai (暑気払い) (mengusir hawa panas) serta mengembalikan kembali aktivitas di shōtengai (商店街) (wilayah pertokoan), sosok para odoriko (踊り子) (penari) yang membawa naruko (鳴子) dan menari mengikuti alunan yosakoi bushi (よさこい節) merupakan suatu pemandangan yang umum”.[1] Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa yosakoi matsuri (よさこい祭り) dilakukan sebagai suatu sarana dalam mengembalikan aktivitas perdagangan di Kōchi setelah mengalami keterpurukan akibat Perang Dunia ke-2. Di samping itu, yosakoi matsuri (よさこい祭り) juga menjadi suatu hiburan yang disajikan untuk menghilangkan kejenuhan saat musim panas.

Yosakoi matsuri (よさこい祭り), yang merupakan salah satu matsuri (祭り) yang diadakan pada saat musim panas ini mengalami perkembangan mulai sejak pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 1954 hingga saat ini. Perkembangannya yang dilaluinya hingga saat ini membuat yosakoi matsuri (よさこい祭り) yang pada awalnya hanya diikuti oleh partisipan dari kota Kōchi saja hingga menarik pengunjung maupun berbagai tim yang menggemari yosakoi naruko odori (よさこい鳴子踊り), yang merupakan unsur utama dalam yosakoi matsuri (よさこい祭り) yang berbentuk tarian, dari berbagai daerah lain di Jepang.

Dalam penelitian berjudul The Evolutionism of ‘Yosakoi Naruko Dance’ yang dilakukan oleh Iwai Masahiro, dijelaskan bahwa yosakoi naruko odori (よさこい鳴子踊り) adalah odori (踊り) atau tarian yang terus berkembang atau berevolusi. Hal tersebut disebabkan oleh adanya inovasi-inovasi yang terjadi di dalam yosakoi naruko odori (よさこい鳴子踊り) yang menyebabkan perkembangannya, seperti masuknya aliran musik seperti samba, rock, reggae, dan lain-lainnya ke dalam musik tradisional yang digunakan. Kemudian berkembangnya penggunaan kostum yang tadinya hanya sekedar menggunakan happi (法被) menjadi kostum orisinal dengan paduan berbagai macam gaya dan tren. Perkembangan yang terjadi di dalam yosakoi naruko odori (よさこい鳴子踊り) secara tidak langsung mengubah bentuk pelaksanaan yosakoi matsuri (よさこい祭り) yang awalnya hanya dilaksanakan dengan partisipan dari kota Kochi saja menjadi yosakoi matsuri (よさこい祭り) yang dapat diikuti oleh partisipan dari berbagai daerah di Jepang.

このよさこい祭りは他の祭りと大きく相違する特徴をもっている。それは毎年、踊り・音楽・衣裳を創造しているチームが圧倒的に多いということである。つまり、進化し続けている。

Kono yosakoi matsuri wa hoka no matsuri to ōkiku sōi suru tokuchō wo motteiru. Sore wa maitoshi, odori/ongaku/ishō wo sōzō shiteiru chīmu ga attō teki ni ōi to iu koto dearu. Tsumari, shinka shitsuzuketeiru.

Yosakoi matsuri ini memiliki ciri khas yang sangat membedakan dengan matsuri yang lain. perbedaan tersebut adalah setiap tahun sangat banyak tim-tim yang membuat tarian, musik, dan kostum. Oleh karena itu, yosakoi matsuri terus berevolusi.[2]

Salah satu faktor yang menyebabkan yosakoi matsuri (よさこい祭り) sebagai matsuri (祭り) yang inovatif adalah adanya fleksibilitas dalam pelaksanaannya. Hal ini dapat dilihat dari adanya kebebasan untuk berkreasi dalam yosakoi naruko odori (よさこい鳴子踊り) dalam 3 unsur, yaitu: ongaku (音楽), ishou (衣裳), dan odori (踊り). Setiap tim yosakoi naruko odori (よさこい鳴子踊り), atau disingkat yosakoi (よさこい), dapat berkreasi dengan membuat musik, kostum, dan koreografi orisinal tim mereka dengan tetap menaati dasar-dasar dari yosakoi, seperti menggunakan naruko (鳴子) dan memasukkan lirik dari lagu yang berjudul ‘yosakoi naruko odori’, ke dalam yosakoi (よさこい) kreasi mereka. Dengan kebebasan dalam berkreasi ini, banyak bermunculan tim-tim yosakoi (よさこい) dari berbagai daerah. Faktor fleksibilitas dalam yosakoi (よさこい) memacu kreatifitas dalam berkarya, sehingga menjadi digemari oleh masyarakat.

Sifat inovatif dan fleksibel inilah yang kemudian menjadi dasar bagi kesinambungan dan eksistensi yosakoi matsuri (よさこい祭り). Sifat-sifat tersebut kemudian melahirkan berbagai macam matsuri (祭り) yang bertema ‘yosakoi’. Contohnya, pada tahun 2001 diselenggarakan Harajuku Super Yosakoi (原宿スーパーよさこい) yang merupakan matsuri (祭り) sebuah kota dengan bentuk yang baru di Harajuku, Tokyo.[3] Hal ini mengindikasikan bahwa yosakoi matsuri (よさこい祭り) di kota Kochi memberikan pengaruh pada daerah-daerah lain seperti Sapporo, Akita, Chiba, dan sebagainya untuk menyelenggarakan matsuri (祭り) dengan tema ‘yosakoi’. Kemunculan berbagai yosakoi matsuri (よさこい祭り) di berbagai daerah di Jepang inilah yang mendukung kesinambungan dari yosakoi matsuri (よさこい祭り).



[1] Ogi Shinichirō, dkk. (Ed). Kōchi ken no Rekishi (Kenshi 39). (Jepang: Yamakawa, 2001), hlm. 5.

[2] Iwai Masahiro, Kore ga Kouchi no Yosakoi da! Igosso to Hachikintachi no Atsui Natsu, (Tokyo: Iwata Shoin, 2006), hlm. 211.

[3] Ibid., hlm. 134.



Naah, tulisan di atas merupakan gambaran secara luas mengenai Yosakoi.

Tapi, lebih baik kita tanya langsung, yuk, sama Verlinton Waldo, atau sering dipanggil Edo, yang buat tulisan ini!!!

Yosabito (YB): Halo, Edo, apa kabar? Ogenki desuka?

Edo: Halo, juga! bari-bari genki desu yo!!!

YB: Kalau dikatakan secara singkat, Yosakoi itu apa, sih, Do?

E: Yosakoi adalah tarian khas daerah Kouchi yang menggunakan Naruko, semacam alat perkusi, sebagai alat musiknya.

YB: Jadi, salah satu ciri khasnya adalah dengan menggunakan Naruko, ya?

E: Betul. Selain menggunakan Naruko, ada satu lagi ciri khasnya, yaitu dengan menggunakan lagu yang terdapat lirik Yosakoi Bushi di dalamnya.

YB: Oh, gitu. Apa, sih menariknya Yosakoi ini sampai-sampai Edo tertarik untuk mempelajarinya, bahkan sampe dijadiin skripsi!?

E: Banyak banget unsur-unsur menarik yang terdapat di Yosakoi. Salah satunya adalah unsur inovatif.

YB: Maksudnya gimana, tuh?

E: Seperti yang udah disebutin di atas, Iwai Masahiro mengatakan bahwa Yosakoi adalah jenis tarian yang selalu berevolusi. Dengan kata lain, selalu mengalami perubahan dalam perkembangannya.

YB: Contohnya?

E: Yosakoi dapat dipadukan dengan jenis musik apapun. Sejauh ini, saya udah pernah liat Yosakoi dipadukan dengan musik tradisional Jepang (Wafuu), jazz (jazz-fuu), samba (samba-fuu), techno (techno-fuu), dan masih banyak yang lainnya.

YB: edo sendiri udah pernah liat secara langsung, yah?

E: Saya pernah bergabung dengan klub Yosakoi Universitas Waseda, Tokyo Hanabi selama satu tahun. Dalam waktu satu tahun itu saya udah liat beberapa varian Yosakoi.

YB: Udah pernah main ke daerah asal Yosakoi?

E: Udah, dong. Hehe... Saya berkesempatan mengikuti event terbesar Yosakoi, Kouchi Yosakoi Matsuri, di kota Kouchi Perfektur Kouchi, selama 4 hari. Panas banget, tapi seneng, hehe...

YB: Apa aja kegiatan selama di sana?

E: Kita menari Yosakoi selama 4 hari berturut-turut. Hahaha... Waktu itu sempet mau tampil di parade sejauh 1 kilometer, tapi karena besoknya saya harus pake matoi (tongkat yang berujubgkan lampioan pada bagian di atasnya. Biasanya dipakai oleh odoriko yang berada di paling depan barisan), nggak ikutan. Sayang banget, sih, tapi apa boleh buat.

YB: Event terbesarnya cuma ada itu aja, ya?

E: Nggak cuma itu. Event kedua terbesar adalah Harajuku Super Yosakoi yang diselenggarakan di Harajuku, Yoyogi Koen, dan jalanan Omotesando. yang ini juga nggak kalah menarik. Siapa yang nggak mau parade di sepanjang jalanan Omotesando dengan diliatin banyak pengunjung? Hehehe... Itu salah satu pengalaman saya yang paling berkesan.

YB: OK, OK... Kayaknya sedikit demi sedikit pembaca udah mengerti, nih gambaran tentang Yosakoi. Tapi, saya punya pertanyaan, nih. Yosakoi itu sama, nggak, sih, dengan Yosakoi Soran?

E: Ini pertanyaan yang paling banyak saya temui nggak cuma di sini, tapi juga di Jepang. Banyak orang yang beranggapan bahwa Yosakoi = Yosakoi Soran. Sebenarnya nggak salah, tapi harus kita liat dulu dari segi sejarahnya.

YB: Oh, gitu, yah. Bisa dijelasin sedikit, nggak? Biar nanti kita jelasin lebih lengkap di edisi berikutnya.

E: Boleh. Yosakoi atau lebih sering disebut Kouchi Yosakoi pertama kali muncul pada tahun 1954 dalam acara Kouchi Yosakoi Matsuri yang pertama. Sedangkan Yosakoi Soran pertama kali muncul pada tahun 1992. Jadi, bisa dibilang Yosakoi Soran adalah turunan dari Kouchi Yosakoi. Biar lebih enak, kita bagi jenis Yosakoi menjadi 2, yaitu Kouchi Yosakoi dan Yosakoi Soran.

YB: Naah, akhirnya terjawab juga pertanyaan-pertanyaan di atas. Tapi kali ini sampe sini dulu aja. Kita bahas lagi seluk beluk Kouchi Yosakoi di edisi berikutnya. Makasih banyak, ya, Do. Mohon bantuannya untuk edisi-edisi berikutnya. Yoroshiku onegaishimasu!!!

E: Sama-sama. Semoga blog Yosabito ini bisa memberikan informasi mengenai Kouchi Yosakoi kepada teman-teman yang tertarik akan budaya Jepang. Hai, kochira koso yoroshiku onegaishimasu. Mata nee!!!



Hai, minasan, itulah edisi "Apa, sih, Yosakoi itu?". Edisi kali ini berisi tentang gambaran umum tentang Yosakoi atau Kouchi Yosakoi. mungkin masih banyak kekurangan dalam pemberian materi, namun kita akan usahakan untuk lebih baik di edisi berikutnya. Sampai jumpa!!!

Salam yosakoi,

Yoyyasaaaaaaaaaaa!!!!!

6 komentar:

  1. Info yang bagus! Kalau ada gambar atau foto2nya pasti akan lebih menarik lagi.. Ditunggu tulisan barunya ya!

    BalasHapus
  2. Thx atas sarannya. Edisi berikutnya akan lebih berwarna^^ dan informatif.

    Yoyyasaaaa!!!

    BalasHapus
  3. klo mau belajar macam2 yosakoi gmn?ada web khususnya ga?

    BalasHapus
  4. atau ada ga komunitasnya di indonesia?khususnya jakarta

    BalasHapus
  5. Gan mau tanya :3
    Mengapa kok festival Tari Yosakoi selalu diadakan setiap tahun di kota Surabaya????

    BalasHapus